001
“Mencari ilmu. Itulah amanlan para juara.”
“Mencari ilmu. Itulah cahaya orang – orang yang beriman di
dunia dan akhirat”
Begitulah kata Nabi Muhammad ﷺ ketika beliau menjelaskan
bahwa ialah kotanya ilmu dan Ali bin Abi Thalib adalah gerbang dari kota
itu.
Para sahabat menyakini itu, tapi
tidak dengan kaum Khawarij.
Ketidakyakinan kaum Khawarij membuat mereka mengatur siasat
untuk menanyakan sepuluh pertanyaan yang sama kepada Ali bin Abi Thalib secara
bergiliran. Mereka berharap Ali bin Abi Thalib akan menjawab dengan peryataan
yang sama sehingga mereka tidak mempunyai hujjah untuk menyakini pernyataan
Nabi Muhammad ﷺ tersebut.
Datanglah hari dimana sepuluh orang Khawarij menanyakan
pertanyaan yang sama dan setiap orang yang telah menanyakannya akan tinggal
sampai Ali telah selesai menjawab kesepuluh pertanyaan dari kaum Khawarij
tersebut. Maka tibalah orang pertama dan ia bertanya “Jelaskan kepadaku,
manakah yang lebih utama ilmu atau harta ?”. Ali tentu menjawab ilmu.
“Mengapa?” tanya orang Khawarij.
“Ilmu adalah warisan para Utusan. Harta adalah warisan
Qarun,Syaddad, Firaun.”
Lalu datang orang kedua dengan pertanyaan yang sama dan Ali
pun menjawab ilmu perihal utama.
“Mengapa?” tanya orang kedua.
“Ilmu menjagamu, tapi harta, kamulah yang harus menjaganya.”
Kepada orang ketiga, Ali menjawab, “Orang berilmu mempunyai
banyak teman sementara pemilik harta mempunyai banyak musuh.”
Jawaban Ali untuk orang kelima, “Orang menyebut pemilik
harta rakus dan pelit, tapi pemilik ilmu dianggap mulia dan dihormati.”
Orang keenam mendapatkan jawaban,”Harta selalu dijaga dari
pencuri sedangkan ilmu tidak perlu dijaga.”
“Pemilik harta akan dihisab, pemilik ilmu akan diberi
ampunan.” Kata Ali pada orang ketujuh.
Alasan kedelapan perihal keutamaan ilmu, “Dalam kurun waktu
yang lama atau sebentar, harta akan lenyap tetapi ilmu akan abadi.”
Untuk orang kesembilan Ali menjawab, “Harta mengeraskan
hati, tapi ilmu menyinari hati.”
Dan orang kesepuluh mendapatkan jawaban, “Pemilik harta
dihormati semata karena hartanya, tetapi pemilik ilmu dihormati dan disegani
karena keilmuannya.”
“Seandainya kalian mendatangkan semua orang untuk bertanya
dengan perkara yang sama, selama aku masih hidup kalian akan tetap mendapatkan
jawaban yang berbeda – beda. Sekarang, pulanglah kalian.” Jelas Ali setelah
membuat kaum Khawarij terperangah dengan jawabannya.
kisah dari "Laki - Laki yang Tak Berhenti Menangis" karya Cak Rusdi.
Comments
Post a Comment