Proudly present, Lampung.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Kearifan Lokal
"Lestarikan Budayaku, Cintai Negeriku"
SMP Negeri 6 Natar
22 Januari - 1 Februari 2024
Mulai tahun ajaran 2023/2024, hampir semua sekolah menerapkan kurikulum merdeka untuk siswa/i kelas 7 termasuk di SMP Negeri 6 Natar. Salah satu yang menjadi ciri khas kurikulum ini adalah dengan adanya projek penguatan profil pelajar pancasila (P5) dengan berbagai tema yang dapat diterapkan sesuai dengan kondisi dan urgensi disekolah. Pada semester 2 ini, tema yang dipilih adalah Kearifan Lokal. Saya dan tim memutuskan untuk berfokus pada seni tari dan lagu Lampung. Hal yang mendasari fokus projek ini ialah kurangnya pengetahuan siswa terkait dengan seni tari dan lagu lampung. Selain itu, siswa pun tampak kurang peduli dengan warisan seni budaya yang dimiliki daerahnya. Oleh karena itu, projek ini bermaksud untuk memperkenalkan kepada siswa tentang tarian dan lagu lampung, mengajak siswa untuk melakukan aksi nyata dalam menari, bernyanyi dan bermain alat musik, serta dapat melestarikannya.
Dengan kondisi sekolah, fasilitas, dan sdm yang terbatas dalam menyelenggarakan projek ini, sebagai ketua, saya lumayan memutar otak terkait dengan konsep acara dari awal sampai akhir dengan memperhatikan detail kegiatan tiap harinya. Tetapi keterbatasan itu ada bukan sebagai penghalang dalam mewujudkan projek ini, selama masih ada ide dan semangat, keterbatasan itu bisa dibuat melampaui batas. Projek berlangsung dengan baik walaupun masih ada hal - hal kecil yang perlu diperbaiki lagi tetapi tidak mempengaruhi proses dan puncak acara projek ini. Projek telah dipersiapkan dengan matang mulai dari jadwal koordinator, pelatih siswa, pelatih mahasiswa, modul dan segala asesmen serta fasilitas pendukung seperti speaker, internet dan handphone.
Pada projek ini, siswa yang semula berada dikelas 7A sampai G berganti menjadi kelas seni, yakni seni tari, seni musik, dan seni vokal. Siswa telah mengikuti asesmen diagnostik terkait dengan minat mereka terhadap ketiga hal tersebut. Kemudian, hasil asesmen dikelola oleh panitia untuk mengelompokkan siswa berdasarkan minatnya. Pada hari pertama dan kedua, saya lumayan ketar ketir tapi tetap excited melihat progress siswa dalam mengikuti projek. Banyak siswa yang mulai cepat bosan dan alfa dalam mengikuti projek, namun setelah dilakukan pendekatan siswa dapat mengikuti projek dengan baik. Hal ini membuat saya sadar bahwa peran guru dalam berkomunikasi untuk menyadarkan siswa sangat penting, bukan dengan asal mengancam dan memberikan hukuman kepada siswa jika mereka tidak melakukan hal yang seharusnya dilakukan, tetapi dengan menggali apa yang terjadi sehingga mereka melakukan hal tersebut dan berkomunikasi sebaik mungkin dalam membantu mereka berpikir tentang sebab-akibat dari hal yang siswa lakukan. Tidak semua siswa bisa mencerna satu kalimat yang guru utarakan dalam satu waktu, realitanya banyak siswa yang memang butuh pendekatan lebih agar mereka mengerti.
Diatas merupakan foto setelah selesai pentas seni yang berhasil ditampilkan dengan sangat baik oleh siswa/i kelas 7. Melihat mereka bisa tampil diatas panggung dengan pakaian Lampung yang rapi dan mewah, saya sangat bangga melihat perubahan yang telah dialami oleh mereka. Tiap hari, panitia akan selalu memonitoring progress kegiatan, tidak sedikit siswa yang terkejut dan takut untuk tampil di hari H, bahkan banyak dari mereka yang sudah berencana tidak mau masuk :D. Tetapi semua perkataan yang mereka lontarkan, mereka patahkan sendiri dengan tampil sangat baik dihadapan kelas 8 dan 9 serta guru - gurunya. Selamat, kalian telah berhasil menambah rasa kepercayaan diri kalian! <3. Berikut merupakan beberapa dokumentasi yang diambil oleh OSIS:
Comments
Post a Comment