Romawi III
A letter to complain.
Fenomena hari - hari kini
manusia selalu ingin melewati takarannya
dan sesering mungkin merasa fakir.
Alih - alih mengikuti zaman yang tak ada habisnya,
manusia hanya terbawa nafsu dunia yang fana.
Sudah punya uang, masih ingin cuan.
Sudah aman di rumah, masih ingin istana.
Sudah tersibukkan dengan pekerjaan, masih ingin pangkat.
Lebih parah lagi, sudah punya rezekinya masih ingin rezeki orang lain.
Bagaimana bisa manusia yang sudah berkecukupan
masih mempunyai kemampuan untuk
merintih, mengeluh dan mengaduh.
Trend hidup semacam ini tidak disetir dan didorong dengan rasa bersyukur.
Sedangkan dalam Surah Ibrahim ayat 7, Allah sudah mengatakan bahwa
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Bersyukurlah, maka hati akan tenang dan merasa cukup.
manusia selalu ingin melewati takarannya
dan sesering mungkin merasa fakir.
Alih - alih mengikuti zaman yang tak ada habisnya,
manusia hanya terbawa nafsu dunia yang fana.
Sudah punya uang, masih ingin cuan.
Sudah aman di rumah, masih ingin istana.
Sudah tersibukkan dengan pekerjaan, masih ingin pangkat.
Lebih parah lagi, sudah punya rezekinya masih ingin rezeki orang lain.
Bagaimana bisa manusia yang sudah berkecukupan
masih mempunyai kemampuan untuk
merintih, mengeluh dan mengaduh.
Trend hidup semacam ini tidak disetir dan didorong dengan rasa bersyukur.
Sedangkan dalam Surah Ibrahim ayat 7, Allah sudah mengatakan bahwa
"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Bersyukurlah, maka hati akan tenang dan merasa cukup.
Fenomena hari - hari kini
manusia selalu ingin melewati batasannya
dan sesering mungkin merasa diinginkan.
Alih - alih ingin saling mengenal atas nama cinta,
manusia hanya terbawa nafsu untuk memiliki.
Memiliki yang hanya bersifat sementara.
Memiliki yang hanya menjerumuskan diri dalam dosa.
Memiliki yang hanya berbuahkan penyesalan - penyesalan.
Lebih parah lagi, memiliki yang mendekatkan diri pada zina.
Manusia seharusnya tahu tentang ketentuan - ketentuan Allah,
segala sesuatu permasalahan manusia sudah di gariskan
akan seberapa panjang pendeknya waktu manusia hidup
akan seberapa banyak dikitnya rezeki manusia
akan seberapa lamanya manusia harus menunggu untuk bertemu jodohnya
kita hanya perlu berdoa dan berusaha untuk memperbaikinya.
Dan meyakini "Allah adalah sebaik - baiknya perencana".
manusia selalu ingin melewati batasannya
dan sesering mungkin merasa diinginkan.
Alih - alih ingin saling mengenal atas nama cinta,
manusia hanya terbawa nafsu untuk memiliki.
Memiliki yang hanya bersifat sementara.
Memiliki yang hanya menjerumuskan diri dalam dosa.
Memiliki yang hanya berbuahkan penyesalan - penyesalan.
Lebih parah lagi, memiliki yang mendekatkan diri pada zina.
Manusia seharusnya tahu tentang ketentuan - ketentuan Allah,
segala sesuatu permasalahan manusia sudah di gariskan
akan seberapa panjang pendeknya waktu manusia hidup
akan seberapa banyak dikitnya rezeki manusia
akan seberapa lamanya manusia harus menunggu untuk bertemu jodohnya
kita hanya perlu berdoa dan berusaha untuk memperbaikinya.
Dan meyakini "Allah adalah sebaik - baiknya perencana".
Penulis yang juga lalai bersyukur
Faras Seruni
20 Maret 2020, tepatnya pukul 21:53
Comments
Post a Comment